Aku mengerti
takkan lama kedua sepatu usang ini
menanti deras reda
di sisimu, seperti ini
Layaknya waktu yang selalu sendiri
walau dalam senandung
merengkuh, jauh
tak tergapai meski berlabuh
Hingga detakku adalah rintik
pada bayang di parasmu
yang entah sejak kapan menjadi rindu
dalam bait puisiku
Post a Comment