Tuesday, February 1, 2022

Sangkar Kabut

 


 

Kelak saat ku menyapa fajar

mungkin kabut ini tak lagi sebuah sangkar

menggelap bagai jalan menuju pendar

melangkah tanpa debar, tak gemetar


dan mungkin, indah ini hanyalah mendung

menggantung dalam kias kidung

nyanyian di seberang lautan

demi lantunan, pertemuan


Mungkin, kelak riuh kan tenang

seperti bulan dalam bayang linang

mengalir sebagai nama

mengikrarkan cahaya


Dalam waktu, abadi milikmu

setiap ingin yang mendekatkanku padamu 

Biar kelabu tetap menjadi selimutku

sampai pejam bermuara pada tiadaku

 

1 comment:

  1. Salam Raja. Kk selalu Suka tulisan kamu. Terinspirasi...teruskan menulis ya. Semoga bisa jadi seperti pablo neruda atau Rumi.

    ReplyDelete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search