Kelak saat ku menyapa fajar
mungkin kabut ini tak lagi sebuah sangkar
menggelap bagai jalan menuju pendar
melangkah tanpa debar, tak gemetar
dan mungkin, indah ini hanyalah mendung
menggantung dalam kias kidung
nyanyian di seberang lautan
demi lantunan, pertemuan
Mungkin, kelak riuh kan tenang
seperti bulan dalam bayang linang
mengalir sebagai nama
mengikrarkan cahaya
Dalam waktu, abadi milikmu
setiap ingin yang mendekatkanku padamu
Biar kelabu tetap menjadi selimutku
sampai pejam bermuara pada tiadaku
Salam Raja. Kk selalu Suka tulisan kamu. Terinspirasi...teruskan menulis ya. Semoga bisa jadi seperti pablo neruda atau Rumi.
ReplyDelete