Thursday, September 9, 2021

Perjalanan Mimpi

 

 



Tunggu sebentar...

Aku belum ingin pulang

dari semilir sunyi dan debu

Tempatku mengulang sedikit rindu

Menunggu, sembari jemarinya merajut kelambu


Tak mungkin pula kuusik usia

dalam bahagia masa kecilku

Hening bergandengan, berpaut

Sebab hati baik Ayah dan Ibu


Bukan istana, harap dalam dahagaku

Jika mereka bertanya, tentang belasan pigura

Tak seperti yang terkira.. di hari-hari lalu

Biarlah sesak ini menjadi tempatku

Setidaknya, walau gulita merambah

cahaya kan pulang walau secercah


Tenanglah...

Bersama Tuhan, walau seringkali jingga menjelma biru

maafnya kan menunggu

Seperti bayang dahan, di atas lantai nan hangat

dalam istana pasir yang ia bangun untukku di setiap alamat


Bagaimana bisa aku meninggalkan dekap

yang dalam lunglainya membesarkanku?

mengelus rambutku hingga jiwaku ingin mematri

Abadi diri di tembok-tembok bisu penuh mimpi

 

Ruang ini, mungkin kan jadi tempatku memusarakan dendam

Pada waktu, mengenang nama lewat imaji

Aku ingin mendengar sekali lagi, sebelum padam

seluruh suara yang memejamkan pagi

 

Sebelum utas tali yang menahan ragaku berjalan jauh

Kembali...

 

 



 

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search