Mengantarmu ke tujuan, begitu impianku kupendam. tahun demi tahun yang berat, melepas dahagaku akan jawaban. Mungkin takkan kucari lagi senandung lain. Sebab lagu yang kau nyanyikan tak pernah jengah berkumandang. Merdu, sendu, pilu. Kesederhanaan cintamu membuatku menyerah. Tunduk pada nestapa yang menjadikan ada.
Kurelakan harapanku mengalir dalam desah waktu. Kuikhlaskan risau menghuni segenap kalbu. Biar engkau bahagia, malam kan purnama. Biar kita bahagia, seharusnya.
Begitu kata mereka, tak kuasa kau dan aku berucap. Hanya terus menengadah menahan dingin setiap kali aksara menghujam. Kau dan aku menjadi kita, dalam harapan terakhir kita.
Subhanallah
ReplyDelete