Monday, April 23, 2012

Maaf

Hampir malam ketika hujan berguguran
Bunga bakung pun basah
Seperti sediakala, saat engkau gundah
Jalan ini kau ubah impian

Mungkin aku takkan lelap
Menyimpanmu dalam pejam
Memelukmu rapat-rapat

Hingga suatu ketika, senja meminta diri
Maka pulanglah sebelum kabut
Aku menunggu diantara rimbun
Rinai pelangi yang menitik

Gelap takkan benderang
Bagai petualanganmu
Indah seperti debu
yang kau tiupkan saban malam

Penat disekujur tubuh
Tak kuasa kulindapkan lagi
Aku sebenarnya takut
Mungkin sebentar lagi ia datang

Merenggut segala catatan yang baru hendak kusimpan
Tentangku, dan kamu..

Barangkali hanya perasaanku
Dan cintaku yang terlalu
Ah, maafkan aku
Karena sampai saat ini, aku masih mencintaimu

Telah kucoba untuk kembali
Namun ternyata memang hanya kemarin
Kesempatan yang bahkan terlalu resah
Untuk kukenang pada diam, mata yang basah

Petikan elegi pada episode hidupku
Telah lama mendeburkan jalan
Meski hanya sampai ke ujung pelabuhan
Aku tetap akan mengantarmu

Aku ingin ikut menangis
Aku ingin ikut berbaring

5 comments:

  1. Great!!!
    Kamu membagi keindahan dalam bentuk yang lain :)

    ReplyDelete
  2. ihhhh tampilan blohnya menarik aja iiii..
    ajarin dong...

    ReplyDelete
  3. senja dan aku menjadi satu,jingganya merona membias pesona, pada sebuah kenangan didataran impian.

    ReplyDelete
  4. tangan mayamu sering mengkesima lontaran mataku pada dada mayamu....

    karya yang indah Raja....

    ReplyDelete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search