Thursday, June 18, 2009

Reminiscence






Bertuliskan pengorbanan, Sayap hitam menembus awan.
Terjatuh, bangun, terbang, kembali.
Ia kembali tegap, membaca isyarat musim dingin yang mencekam.

Ia berbalik. Mengerti bahwa langit tak menginginkannya.

Seseorang mengabarkan kedatangannya, lewat embun yang mengering.
Ia hanyalah mahkluk yang tiada.
Hilang tak terkenang.
Masih adakah ingatan?
Barangkali, bisa kau alirkan merah ini sebagai balasan, dan titik pengakhiran?

2 comments:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search