Friday, June 12, 2009

Hidden Story




Suatu hari kubuka pintu rumah itu kembali. Lantas kujejakkan jemariku pada gelapnya. Namun tak kutemukan apapun. Orang-orang diluar membicarakan tentang dia. Tentang kepergiannya. Tak kuyakini kebenaran yang telah ditebar mentari. Pada mahkota-mahkota mereka yang mekar subuh ini. Pada langit yang telah digariskanNya untuk membuatku pergi dan mati. Apa yang kucari? semua hal berharga dan terindah yang pernah menjadi bayangku telah begitu jauh. Sejauh gerimis yang menerbangkan mimpi-mimpi kecil mereka.

Sekian lama ku berusaha. Untuk tetap berdiri meski berkali-kali jatuh. Hidup kita memang hanya sebuah cerita. Tentang bagaimana kita memaknai kehilangan dan kesunyian yang diciptakannya. Kembali atasnya selembar nyawa tak berdosa. Bagi seorang anak kecil yang menunggu kapan kebahagiaannya datang. Diatas sebuah bukit dalam seutas nafas yang kan ia nanti selamanya.

Datanglah.. jemput ia agar ia tersenyum. Aku takkan pernah baik untuknya...

Langkahnya berpaling pada senja yang mulai berbaring. Terbang.. pada sudut tergelap kehidupan yang tak mampu ia maknakan. Ketika aku melepaskan tangannya dan berkata bahwa ini kehidupannya. Ia menangis, kuusap telunjukku di pipinya sambil tersenyum pedih. Ia tak menatapku. Senyumku hilang dan kecemasan itu kembali datang. Ia tahu bahwa aku memang harus pergi. Tapi ia masih terlalu kecil, ia masih membutuhkanku untuk membawanya ke masa dimana ia akan tumbuh sebagai sebuah bukti pengorbanan yang indah..

Kan terus kukejar musim yang menyimpan namanya. Untuk membayar kesalahanku karena tlah meninggalkannya sendirian. Takkan pernah berhenti bagai waktu yang terus mengalunkan nada-nada usia. Pada bumi kujatuhkan embun-embun keikhlasan. Lewat tetesan air mata dan keringat, lewat butir-butir udara yang menembus jantung dan darahku. Nafas ini...

Dimana? aku tak pernah mengerti sedikitpun tentang hari. Juga tentang pertemuan kita... bertemu, bahagia, hilang, berduka.. apa yang ingin ia sampaikan pada kita?

Ada sebuah kisah yang tak pernah kuceritakan padamu..
Mungkin nanti..

Mungkin

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search