Sunday, June 14, 2009

Harapan Malam




Ia berlari kecil kearah bukit yang ditimpa cahaya senja. Mentari perlahan-lahan mengambil sinarnya kembali. Mempersembahkan sebuah malam yang penuh harapan padanya. Ia berharap ada seseorang disana. Seseorang yang menunggunya bertahun-tahun tanpa beranjak selangkahpun. Namun ia tak menemukan siapapun. Hanya sebuah ayunan kecil yang berayun pelan dihembus angin..

Ia menggigil. Namun ia terus berlari. Seseorang yang ia harapkan, yang senantiasa menanti dirinya kini telah jatuh.. dan tak sanggup bangkit lagi. Rambut hitam kecoklatannya berdesir. Ia mulai merasakan sesak di dadanya. Setetes embun pun jatuh tanpa ia sadari. Ia terlambat...

Ia menuruni lereng bukit yang tertutup rerumputan dan bunga-bunga putih kecil. Seekor kupu-kupu mati tergeletak diantara dedaunannya. Ia menoleh ke belakang. Tiba-tiba ia melihat sosok bayangan yang menatapnya dengan wajah sendu. Bayangan itu melambaikan tangan dengan wajah tegar menahan tangis. Ia terpaku, memajukan tangannya seakan ingin memeluk bayangan itu. Namun bayangan itu menghilang..seiring anggukan yang seolah meyakinkan hati anak itu bahwa ia akan baik-baik saja..

Dan dalam harapan malam yang terucap ketika itu, bumi mengheningkan suaranya.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search