Saturday, September 5, 2009

Searching






19.35

Malam ini aku mencari langit. Langit yang begitu kukenal.. sejak saat itu, hingga saat ini ia tak lagi bersenandung. Kujelajahi seluruh celah yang dapat kumasuki. Heningnya jalan kota, diantara mereka aku berharap, bertanya pada suaraku yang lelah, adakah aku tak memiliki apa yang ia minta?

Kulangkahi setapak sunyi gelap diam temaram, bersandar pada bangku-bangku yang membisu. Lirih pada takdir berbisik kata, maafkan aku atas pagi yang tak menjelang. Hujan dan gerimis yang hilang, bagiku senja dan melati yang terputih. Untukmu, langit….

Langkahku terhenti di ujung jalan, gemerlap lampu-lampu jalanan membuatku gamang, saat pandangku menyapu sosok-sosok asing. Kau tak ada, langit…..

kau tak ada….

Kuhempaskan lelah dan cemasku dengan berat, mencoba menghirup udaraMu demi selembar kedamaian. Ya Tuhan, tenangkan hati ini sebagaimana engkau menenangkan gemintang di angkasa..




22.30

Kucoba menahan rasa dingin yang menusuk, akan kupetikkan kebahagiaan selama aku masih bisa melangkah. Dimanapun kau berada sekarang, langitku tetaplah sama. Aku percaya ia takkan pernah berubah. Langit yang kupercaya sepenuh hatiku, sahabat terbaik yang tak pernah terhapus waktu..

Purnama kan menerangi langitmu..
Percayalah…

Barang sekejap ia terjaga, hanya bertaut untukmu, mengadu pada air mata yang telah habis. Aku disini untukmu, sahabat. Ada untuk kelabu kesepian. Dan aku tahu ini begitu berat…

24.00

Malam sempurna sudah. Saat tak kutemukan dirimu dalam bening rintik gerimis. Aku terduduk lemah dalam jiwaku. Yang terasa kosong saat tiada, yang bahagia saat hujan tertawa. Mencarimu untuk hidup, berlalu dalam derai angin yang tak pernah bergeming.

Kujalani retakan itu kembali pada awal, disana kau bermimpi tersenyum menanti. Kudekap langit penuh syukur dan haru. Dan kumohon padanya agar jangan pernah pergi. Langit menggerimis ….

Saat kudekap cemas yang semakin mengusik. Terngiang sebait puisi yang kugoreskan di sela nafasku dulu. “Sebentang malam pada kehidupan yang sia-sia… izinkan aku mati untuk sementara….”

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search