Wednesday, February 10, 2010

Candu





Tiada yang terindah bagiku saat itu, selain lantunan hari yang bernyanyi mengganti musim. Yang beranjak perlahan, meninggalkan suara-suara samar. Bersaksi akan aku, dan kisahku.

Tiada yang lebih berharga bagiku saat itu, selain gerimis di batas petang yang tersendat mengetuk kabut. Tertatih menuju bumi, berlarian mencari muara kehidupan.

Namun kau datang, menitipkan candu dalam cerita yang kubaca, dari saat itu, hingga kini dimana aku terasing dan sendiri. Lagi. jangan minta aku bermimpi, sebab mimpi tak pernah bawa aku kembali. Pada peraduan antara hidup dan mati. Kemudian terjaga hanya untuk merelakanmu pergi....

Aku menyesal tak mencarimu dalam lorong tahun panjang itu, Ketika nafasku kini menangis sepanjang labirin jarak dan waktu. Hingga demi kau, aku, dan ketakutanku akan kehilanganmu, kucoba maknai keheningan dan terhanyutkan rindu.

1 comment:

  1. Bahasanya keren, euy. Dalem gitu puisinya. like this deh.

    ReplyDelete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search