Wednesday, March 10, 2010

Aku Di Balik Cermin






Tak ada yang mengenalnya disini. Seorang lelaki yang dipenuhi mimpi-mimpi. Ia datang saat hujan membentang, selebihnya ia bersembunyi dari keramaian.

Aku melihatnya sejak dulu, di dalam cermin, tanpa berniat mengenal namanya. Aku memanggilnya : aku

Aku datang ketika aku sendiri. Ia membacakan cerita-cerita seru, atau sekedar membuatkanku secangkir teh hangat. Ia tipe orang yang banyak bicara bila sudah mengenalnya dekat. Termasuk denganku. Aku seringkali mengajakku bermain diluar, melihat anak-anak bermain layang-layang atau mandi hujan.

Siapa aku? Mengapa ia begitu baik padahal aku tak mengenalnya?

Aku tetap menjadi misteri bagiku hingga kini. Tak ada siapapun yang tahu sedikitpun tentangnya.
Bahkan ia tak pernah bercerita apapun tentang dirinya denganku.

“Harapanmu tak boleh mati” katanya suatu hari. Dan aku percaya seutuhnya. Aku selalu memberiku kekuatan, dorongan dan keberanian untuk hidup. Ia sahabat terbaik yang pernah kutemukan. Namun tak pernah kukenal.

 Malam ini aku menginap dirumahku. Ia membuatkanku segelas susu. “Matahari akan datang besok” katanya. “Malam ini bulan juga telah tiba, boleh aku pulang?” tanyanya. Aku mengangguk. Ia tertawa, lalu menghilang di balik mataku. Kurasakan ada yang tersenyum disana. Hari ini aku sendiri, tapi entah mengapa hatiku selalu bahagia. Aku menemukan aku, diriku yang berbeda

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search