Wednesday, August 17, 2011

Forbidden Desire


Ingin kulukis sawah-sawah yang menguning di hatimu, mengalirkan embun sebelum matahari menjemputnya ke langit. Ingin kusuarakan kicau alam kepada jiwamu, namun batinmu terlalu ramai untuk mendengar desahku. Bukan aku tak tahu, perahu bertuliskan namamu telah tertambat di pelabuhan biru dalam semburat fajar yang lain. Tak berlayar diatas kayu penuh debu, setumpuk surat yang tak pernah sampai ke alamatmu. Sedang tinta telah mengering dan putus asa.

Aku ingin sekali menyentuhmu, menidurkanmu lelap di sisi malam bersama gerimis yang terbakar rindu. Kemudian bunga dalam pulasmu merekah, mengharumkan udara yang getirnya menelisik kedalam kalbu. Mendamaikanku sejenak, sebelum mengantar khayalku kembali pada kenyataan.

Ingin kuterangi malam di jantungmu seperti separuh rembulan yang kerap kau kagumi. Ingin ku menjadi bintang yang lantas kau pandang dengan binar yang berseri. Aku ingin menjadi apapun yang meniadakan sepi, dan membuatmu merasa tak sendiri.

1 comment:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search