Rasanya baru kemarin, kusampirkan segaris do'a ini di bahumu. Kugambarkan selembar bahagia yang tak mampu mereka lihat, dan tak kuasa mereka mengerti. Agar hanya engkau satu, mampu menemukan jalan kembali..
Saban malam, hujan dalam hatimu belum jua berhenti. Entah siapa yang menerbangkan tirai itu kembali pada petang, dan meninggalkannya begitu saja di pinggir malam. Aku tak tahu, gelisahku kini tak lagi bertuliskan ragu.
Sebab entah sejak kapan, meski cintamu bukan untukku, aku mencintaimu...
Post a Comment