Monday, July 21, 2014

Rumah Kosong


Tak sanggup kukelir jendela
Warna jingga di sebaliknya
Pun siluet hangat yang kerap berdiri
Memandang keluar, menanti

Langkah yang depa demi depa
Menyusuri bening gemintang
Bercermin di genangan hitam penuh kerlip
Sepanjang sempit kau jamahi

Kau tak tahu bahwa ku takut
bahkan sekedar menepis derit yang akrab
Sebelum kubawa fajar pulang
Mengutip remah mimpi di teras rumah

Lantas engkau pudar tanpa pertanda
Padahal aku mulai terbiasa
Menyiram melati yang bersahaja
Di pekarangan fajarmu

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search