Sunday, September 14, 2014
Biarkan aku menjadi karang untuk istana pasir yang kau bangun, teruslah menggores rapuhnya dengan kerang-kerang indah. Aku akan berjaga, barangkali ombak akan mencoba menerpamu malam ini..
Tak mengapa walau hanya redup rembulan, disini pantulan bintang mengajakku menari sembari berlarian, mengejar ikan-ikan kecil yang mulai mengikuti arus pasang. Dari buram mataku, kulihat bayangmu berdiri, namun sayang, bukan aku yang menjadi keping dalam jernih pandangmu. Bukan tawaku yang berubah menjadi serpihan tajam, yang kemudian melesat pada pahatan maha indahmu, tempatku tersungkur sembari mencoba membangun kembali istanamu..
Dan menemukanmu lagi.
Post a Comment