Sunday, January 1, 2012

Rahasia Hitam




Sempurna sudah gulita malam, bergulir kian air mataku. Sedih tanpa alasan, atau mungkin sudah tak. Ingin kuungkap sayap-sayap kertas, seribu mimpi kepada harapan. Mungkin suatu saat, kan berpendar titik temu diantara kita. Setiap malam, seperti yang kunantikan..

Aku telah berkali pergi, saat ketukan semakin lemah dan samar. Dan kala itu aku sembunyi. Sebab yang datang, bukanlah ia yang kuharapkan. Mendung memayungi dendammu, menikmati benci yang kau hembuskan. Aku tetap memeluk kegelapan. Biar engkau tak bisa mendengar desir darahku, dan aku takkan pernah kau temukan..

Maut, dekaplah aku..

1 comment:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search