Kutunggu dari balik tinggi
Sahabat hanya sepucuk kertas
Putih memudar diantara pagar
Merambat risau yang rimbun
Kemudian tertidur, tak ingin berdiri
Sebab lelah terpejam, ketika hujan menerpa
Meluruhkan daun, tak memutar waktu
Hanya aku dan kenangan, luntur dalam pigura
Layu sudah mawar di telapak
Tak lekas mengalir hitam
Hujan menenggelamku sendirian
Dan engkau pun pergi
Terkadang hadirmu serupa kabut
Hanya kelam dan sejumput risau
Bukit-bukit biru yang saksi
Kupu-kupu putih yang rindu
Masih kuletakkan senandung ini
Pada bintang terang cintamu
Dan tetap kuperjuangkan
Hingga aku harus berhenti
Untuk yang terakhir kali
Masih pantaskah kuharap satu?
Semoga kelak hanya ada aku
Semoga kelak hanya ada aku
Yang terpatri dalam prasastimu
Bertanda pada nisan yang kau sesali
Embun-embun ketergesaanmu
Menuju ku.
Menuju ku.
suka banget sama puisi raja yang ini.
ReplyDeleteawesome poem ! :D