Saturday, January 28, 2012

Little Fighter



Kutunggu dari balik tinggi
Sahabat hanya sepucuk kertas
Putih memudar diantara pagar
Merambat risau yang rimbun

Kemudian tertidur, tak ingin berdiri
Sebab lelah terpejam, ketika hujan menerpa
Meluruhkan daun, tak memutar waktu
Hanya aku dan kenangan, luntur dalam pigura

Layu sudah mawar di telapak
Tak lekas mengalir hitam
Hujan menenggelamku sendirian
Dan engkau pun pergi

Terkadang hadirmu serupa kabut
Hanya kelam dan sejumput risau
Bukit-bukit biru yang saksi
Kupu-kupu putih yang rindu

Masih kuletakkan senandung ini
Pada bintang terang cintamu
Dan tetap kuperjuangkan

Hingga aku harus berhenti
Untuk yang terakhir kali

Masih pantaskah kuharap satu?
Semoga kelak hanya ada aku
Yang terpatri dalam prasastimu
Bertanda pada nisan yang kau sesali
Embun-embun ketergesaanmu

Menuju ku.

1 comment:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search