Thursday, February 2, 2012

Ruang Mimpi



Tak salah bila ku tetap berdiri. Hanya memandang sejauh kuasa.

Sebab aku ingin disini, menemani mimpi yang lelap tertidur.

Meski mereka menatapku, seolah meminta jawaban.

Namun sebuah senyum menutup pergantian, hingga hari pun menjelang.

Diantara keramaian ini, ingin ku mengerang seperti derita, ingin ku meratap seperti hujan.
Namun biarlah inginku saja yang terbang, tinggalkan utuh jiwaku disini.
Meski pintu kembali terbuka, aku tetap tak ingin bersua.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search