Saturday, November 10, 2012

Somewhere To Hide




"Kegelapan aula besar itu menepi seiring cahaya, seluruh pandangan tertuju pada seorang lelaki yang berdiri di muka kerumunan. Tubuhnya kurus, rapuh, hampir tak bertenaga. Semua orang bertepuk tangan, memuji lelaki itu lagi dan lagi. Memuja hadirnya, mengaguminya. Lelaki itu tak tersenyum, gundah tergambar di wajahnya yang lelah. Seluruh kemampuannya telah ia persembahkan, kini ia ingin beristirahat. Ia menunduk, melangkahkan kakinya masuk kedalam kerumunan untuk segera keluar dari pintu di ujung sana. Di sekelilingnya, kata-kata penuh puja masih terdengar jelas. Ia masih tak tersenyum, setetes air mata bergulir di pipinya yang tirus..."

 ...

Aku berpuisi pada kegelapan
Walau secercah cahaya telah sudi singgah
Jauh dari kedalaman jiwa
Tempat yakin dan imanku bermula

Aku percaya tak hanya dunia
Tempatku kelak mungkin berbeda
Namun diantara hidup yang mati
Kuingin temukan tempat sembunyi

Andai bisa kudamaikan badai
Kan kupejamkan mataku erat
Biar rumput menengadah
Memuaskan dahaga akan hujan

Begitu pula aku
Dan dambaku padamu

Riuh puja tak membawa bahagia
Yang kuinginkan masih sama
Tahun mungkin berganti
Namun harapan tak pernah usang

Tak sekedar rangkaian kata
Andai kau tahu semua tak ada
Dalam ruang kata
Kubingkai indah semat salammu
Selamanya
Dalam bisu do'a-do'a






2 comments:

  1. dalam bisu doa-doa ku
    mengharap hadhirmu sekali lagi
    dalam salam yang bisa tersambut oleh ku
    dalam langkahmu yang bisa dijejaki oleh ku
    biar hilang aku dari keriuhan itu
    kerna damai ku yang nyata adalah bersamamu

    ReplyDelete
  2. kerna perihnya luka menanti
    telah mengajar aku arti ketabahan itu
    sejenak tidak akan pernah aku menjauh
    dari pusara kenangan kita
    walau harus kau nyatakan
    aku telah tiada dalam relung hatimu
    walau harus kau putuskan
    tali ukhuwah yang pernah kita jalinkan
    namun selamanya kau juga perlu tahu
    selagi senja membiaskan indahnya
    selagi purnama menebarkan senyumnya
    selagi cinta masih mekar ditaman dunia
    selagi itu ke genggam kenangan kita
    selagi itu ku ranjut harapan
    agar bisa kau temu aku dalam hatimu..

    ReplyDelete

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search