Friday, August 16, 2013

Sakramen



Engkau selalu tahu kesedihanku yang tak tampak
seperti nama yang kutumbuhkan di genggaman
Melukai, namun tak sampai hati kulepaskan

Aku hidup dalam gelap
Jauh dari kesederhanaan kisahmu
Yang diam-diam melingkar di setiap desau
Seperti putaran karusel yang membawaku berduka
Memandangi kelam kota-kota

Namun, bukankah kehilangan itu selalu ada?
dan bahagia hanya berarti bila ia sementara?

Maka aku ingin melihat cahaya dan menawan kembali hangat yang terlupa
Seperti redup usia, di keesokan harinya
Gerimis kemarin kan menjemput nama

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search