Monday, November 3, 2014
Kepada yang menggamit genang bayang
Merenggut yang dahulu bertaut panjang
Bawalah serta pigura di atas meja
Dan selimut hangat yang terserak di lantai
Sebab tak dapat kulupa gelap yang mengusirku tiba-tiba
Sedang tanya yang kuraut tajam masih kupinjam
Darimu
Entah sudah kali keberapa matahari hilang
Dari ketenangan beranda
Sekarang sinar siuh lagi
Mungkin ku kan rebah sembari menghitung sisa hari
Kepada yang menyisihkan puisi
Permadani ruangku yang basah
Semoga bukan karenaku
Yang kerap bermadah menanyakan kabarmu
Di kota hujan
Teman..
Post a Comment