Sunday, May 24, 2009

Senja Hilang







Tangan-tangan kecil itu menggenggam erat tanganku.
Tiap pendaran tampak bak gemintang, namun jauh di bumi.

"Hendak kemana kau membawaku?"

"Kita akan melukis senja."

Kubiarkan tangan-tangan kecil mereka membawaku terbang. Setetes gerimis jatuh di keningku.


"Hendak kemana kau membawaku?"

"Kita akan melukis senja."

Kupejamkan mataku saat mereka menarikku lebih kuat. Di dalam tubuhku hidup aku yang lain.

Sebuah senja terbentang di hadapanku. Senja yang penuh air mata. Pohon-pohon kering, krisan hitam mereka kalungkan padaku. Binar mata mereka yang polos terlihat sedih.

"Mana senja kita?" bukan aku yang bertanya.

Aku menunduk. Memeluknya yang menangis di bahuku.

Dan hari itu pun berlalu..



Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search