Aku rindu melangkah pada dusta
Kembali seperti ucapku dahulu
Ketika tidur tak mendambakan cinta
Dan pembaringanku masih rapuh
Aku rindu menangis seperti dulu
Saat senja selalu peduli dan mendekapku
Diam sesunyi hening dan senyap setenang damai
Kuhantarkan duniaku kepadamu
Ada takdir yang tak mengena
Dan selalu aku ingkar
Ada waktu yang tak bernama
Hingga ku terlupa untuk menyelipkannya
Padahal pelita telah merekam
Sampai pada suara yang paling lirih
Detak yang paling sulit ditengarai
Juga langkah-langkah kecilku diatas ranting
Masih banyak yang ingin kusampaikan
Sebelum umurku kembali mengejar
Masih banyak rasa yang ingin kuungkapkan
Sebelum semuanya terlambat dan meninggalkanku sendirian
Dendam...?
ReplyDeletehanyalah akan akan membuat kepedihan bagi si pendendam, yang dia butuhkan adalah doa dan keihlasan dan aku sangat yakin dia yang disana sangat menyayangi dirimu juga tak ingin lagi ada warna hitam yang menebar.
salam