Saturday, September 29, 2018

Tamu yang Bertandang setiap Senja Tiba







Tak usahlah kurajut lagi
Mendung terlanjur memadamkan imaji
Redup senja memang buatmu
Meski harummu kian tak di sisi

Namun ku tahu,
Engkau kan berdiri di depan pintu
Meraut waktu tanpa suara
Dalam dekap yang memanggil purnama

Mungkin jiwamu terlalu mengenal kota ini
Atau sunyi yang membesarkanmu seorang diri
Bahu yang kau cinta, tangis yang kau rindu
Cinta yang tak mungkin kau kata

Sementara kaki yang berdiri terlalu tinggi,
masih jua ingin menyertaimu..

Cukuplah, biar kutatap pula ia denganmu
Sebab hanya begitu, cinta kau izinkan berlalu
Petang hanya pergi sebentar, usah kau takut
Dan aku kan terus menunggu

Hingga pagi mengembalikan warna
Hingga malam memadamkan pelita

Sebab hanya dengan begitu,
Jiwa kau izinkan bertamu



Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search