Indah ini kunikmati sekali lagi
Walau dari balik kabut mata
Meski ku berdiam di buram kaca
Hari ini masih semuram lalu
Seperti biasa
Kau hembus pelan kerlip bintangku
Walau senja tadi engkau berlari membencinya
Di antara takdir yang usang
Ada seorang jiwa yang suci
Menutup wajahnya dengan tawa
Menorehkan do'a kecil
Di setiap pelukan yang tersembunyi
Dan ingin kau heningkan
Dalam tunduk dan isyarat
Aku mengetahui
Malam ini, secercah harapan telah berpulang
Dalam sujud dan gamang sanubari
Sedang aku hanya menanti
Kepulanganmu disini
Ah, secarik lembar hitam
Pernah kita tuliskan puisi di atasnya
Tentang sebuah beranda dimana petang menyapa
Dengan bisunya yang tak pernah berhenti bicara
Post a Comment