Wednesday, May 2, 2018

Delapan Tahun Lalu





6 November 2010


Detik melangkah lagi tanpa salam, enggan menatapku dalam, rasa sendiri itu..

Kutanam separuh usiaku pada bayang matamu yang basah, mereguk sejukku dalam angin yang berpasrah. Jingga kian luruh dan temaram, tinggallah aku..
Percaya padamu..
 
Kelak canda tawa ini hanya bias samar fajar, ingin ku ingkar walau tempias masih terasa dalam. Mengetuk keras seluruh ruang dengan cemas, mencari jalan kembali.
 

Hari ini, gersang pasir kan ditumbuhi puisi..
Entah sampai kapan rimbun mewarnai hadirmu,
Entah sampai kapan sajak terdiam berganti suara,
Entah sampai kapan, bahagia menjadi harap yang terlalu tinggi tuk dipinta...

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search